Beberapa Mitos tentang Jerawat
Kali ini kita akan membahas
tentang mitos jerawat, percaya atau tidak banyak perdebatan mengenai mitos
jerawat. Jika dilihat dari segi definisi mitos merupakan cerita dahulu kala
yang dianggap benar, maka dari itu rasanya menarik jika kita membahas mitos
jerawat, dengan demikian kita akan mengetahui lebih mengenai jerawat dan pada
akhirnya kita mengetahui cara menghilangkan jerawat.
Ada beberapa mitos tentang
jerawat, berikut adalah penjelasan lebih lanjut :
- Cokelat, pizza, dan kentng goreng dapat menyebabkan jerawat
Benar atau salah, kenyataannya tidak ada hubungan antara
mengkonsumsi cokelat, pizza dan kentang goreng. Apa alasannya ?, karena faktor
penyebab timbulnya jerawat dikarenakan adanya bakteri yang berperan lebih yang
biasanya dikenal dengan nama biologi Propionibacteria
acnes (P. acnes).
Mesikupun sebagian dari ahli pangan menyetujui adanya
hubungan antara timbulnya jerawat dengan makan, namun kenyataannya kita harus
melakukan benyak riset lagi dikarenakan pada sampel masyarakat tradisional
banyak populasi yang nyatanya tidak timbul jerawat akibat mengkonsumsi makanan
tersebut.
- Komedo hitam disebabkan oleh kotoran yang terpenrangkap oleh pori-pori
Kebanyakan iklan di TV
atau media lain biasanya menceritakan tentang menghilangkan komedo di muka,
yang sering diibaratkan dengan kotoran yang terperangkap oleh pori-pori. Jika
ditinjau secara ilmiah ternyata, penyebab terjadinya komedo adalah akumulasi
dari sel-sel kulit mati dan keringat
yang membentuk sumbatan seperti cacing dan tidak ditutupi oleh sel kulit mati,
yang pada akhirnya dengan berjalannya waktu berubah warna menjadi cokelat
bahkan sampai menghitam.
- Anda mendapatkan jerawat dari orang lain
Anda memiliki teman yang
mengidap jerawat batu? Jangan khawatir untuk bersalaman dan bergaul dengannya,
karena ternyata jerawat tidak menular dan tidak ditularkan oleh pengidapnya.
Pada intinya penyebab terjadinya jerawat disebabkan oleh tiga faktor besar,
pertama diakibatkan oleh kelainan pada pori-pori kulit, kedua adalah kelebihan
minyak dan yang ketiga adalah bakteri yang memicu terjadinya jerawat.
- Anda mendapatkan jerawat dari orang lain
Kebiasaan orang
berpandangan ketika kita menjemur wajah atau badan dapat mengurangi dampak
jerawat, hal ini dapat kita benarkan karena jika kita tinjau dari segi jangka
pendek ini merupakan cara yang efektif mengurangi dampak jerawat, namun jika
ditinjau dari segi jangka panjang hal ini akan menyebabkan kulit iritasi dan
pada akhirnya akan menimbulkan bekas pada wajah atau bagian badan yang terkena
jerawat.
- Semakin sering mencuci muka dapat mengobati jerawat lebih cepat
Menjaga kebersihan wajah memang sangat diperlukan untuk memperkecil resiko terkena jerawat, untuk menjaga wajahnya tetap bersih sebagian orang membersihkan wajahnya lebih sering. Tetapi tahukan Anda apabila Anda terlalu sering mencuci wajah dengan menggunakan sabun wajah justru dapat menyebabkan iritasi pada wajah Anda dan malah akan memperparah jerawat Anda. bersihkanlah wajah Anda seperlunya, setidaknya dua kali dalam sehari.
Pada dasarnya kebanyakan
penderita jerawat adalah kalangan remaja, dikarenakan perkembangan hormon yang
menyebabkan jerawat berkembang secara pesat pada rasa remaja. Bagi remaja
wanita biasanya cukup dengan terapi hormonal, karena biasanya para remaja
wanita lebih condong pada hormonal yang masih labil, sedangkan pada remaja
laki-laki perlu penanganan lebih dikarenakan pada remaja laki-laki produksi
hormon pemicu kelenjar keringat lebih banyak, maka dari itu remaja laki-laki
mempunyai satu faktor tambahan dari pada remaja wanita yaitu kandungan minyak
yang berlebih.
Demikian informasi tentang mitos jerawat, banyak
orang berpendapat, ada yang menyetujuinya dan ada juga yang tidak setuju,
begitulah kehidupan tergantung dari sudut pandang mana yang kita pakai, dan
tergantung dari pemahaman mana yang kita gunakan. Kita akan lanjutkan
pembahasan seputar jerawat pada tulisan selanjutnya, agar kita bisa memahami
karakter jerawat dan diharapkan bisa mengatasi jerawat bahkan mencegahnya.
Comments
Post a Comment